Al-arabiyah linnasyiin - Sesungguhnya tidak ada manusia yang terlepas dari ujian dan cobaan dalam hidup ini. Ketika kita dihadapkan pada kesulitan, sering kali hati kita terasa sempit, dan muncul rasa putus asa. Namun, janganlah kita menyerah, karena Allah telah memberikan janji-Nya yang pasti: di balik kesulitan selalu ada kemudahan.
llah Ta’ala berfirman dalam surah Alam Nasyrah:
َإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyrah: 5)
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyrah: 6)
Ayat ini diulang dua kali, seolah-olah Allah ingin menegaskan kepada kita agar yakin bahwa setiap kesulitan yang kita hadapi pasti memiliki jalan keluar. Janji Allah ini bukanlah sekadar kata-kata, melainkan sebuah kepastian yang harus kita pegang teguh dalam menghadapi kehidupan.
Para ulama menjelaskan bahwasanya di dalam surat Alam Nasyrah, kata al-‘usr (kesulitan) hanya satu, sedangkan kata yusr (kemudahan) ada dua. Ini mengandung makna mendalam bahwa di balik setiap kesulitan, Allah menyediakan dua kemudahan.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menjelaskan bahwa al-‘usr dalam ayat ini menggunakan bentuk ma’rifah (dengan alif lam), menunjukkan bahwa kesulitan itu tunggal. Sedangkan yusr disebut dengan bentuk nakirah (tanpa alif lam), menandakan bahwa kemudahan itu lebih banyak dan bervariasi. Dengan kata lain, satu kesulitan tidak akan pernah mampu mengalahkan dua kemudahan.
Renungkanlah: Jika satu kesulitan datang menghampiri, maka kemudahan dari Allah akan datang menyertainya, bahkan lebih dari yang kita bayangkan.
Sebagaimana badai yang pasti akan berlalu, demikian pula kesulitan yang kita hadapi. Allah menjanjikan bahwa setiap ujian pasti ada akhirnya, dan akhirnya adalah kemudahan. Dalam tafsirnya, Syaikh As-Sa’di menyebutkan bahwa bagaimana pun sulitnya ujian, ia tidak akan bertahan selamanya. Kemudahan akan selalu hadir sebagai penutup dari kesulitan tersebut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
“Bersama kesulitan, ada kemudahan.” (HR. Ahmad)
Percayalah, ujian hidup yang kita rasakan tidak akan bertahan selamanya. Setiap cobaan adalah pintu menuju rahmat Allah yang lebih besar.
Allah menggunakan kata ma’a dalam ayat, yang berarti “bersama”. Artinya, kemudahan itu bukan datang setelah kesulitan selesai, tetapi kemudahan itu sudah ada dan menyertai kesulitan yang kita hadapi. Ibarat dua sisi mata uang, kesulitan dan kemudahan berjalan berdampingan.
Bayangkan kesulitan seperti memasuki sebuah lorong yang sempit dan berliku. Meskipun lorong itu sulit dilewati, Allah telah menyiapkan kemudahan yang akan menuntun kita keluar darinya. Kemudahan itu mungkin dalam bentuk dukungan dari orang-orang terdekat, solusi yang tak terduga, atau kekuatan batin yang Allah tanamkan di hati kita.
Allah Ta’ala berfirman:
سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا
“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. Ath-Thalaq: 7)
Yakinlah, tidak ada kesulitan yang begitu besar sehingga Allah tidak menyertakan kemudahan bersamanya. Sesungguhnya Allah maha bijaksana.
Tatkala kesulitan semakin berat, janganlah kita bergantung pada kekuatan diri sendiri. Sebaliknya, serahkan segalanya kepada Allah dengan penuh tawakal. Ibnul Jauzi berkata, “Ketika seorang hamba merasa tidak mampu lagi keluar dari kesulitan, itulah saatnya ia menggantungkan dirinya sepenuhnya kepada Allah. Inilah hakikat tawakal.”
Allah Ta’ala berjanji:
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 3)
Tawakal bukan berarti berdiam diri tanpa usaha, tetapi menyerahkan hasil akhir kepada Allah setelah melakukan yang terbaik. Ketika kita bertawakal, Allah akan memberikan pertolongan-Nya dengan cara yang tidak pernah kita duga.
Maka apapun kesulitan yang sedang kita hadapi, yakinlah bahwa Allah tidak akan membiarkanmu tanpa pertolongan. Jadikan janji Allah dalam surat Alam Nasyrah sebagai pegangan hidup: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
Kuatkan hati, sabarkan jiwa, dan gantungkanlah seluruh harapan hanya kepada Allah azza wa jalla. Dengan tawakal dan doa, insyaAllah kemudahan akan datang lebih dekat dari yang kita sangka.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang bersabar dalam kesulitan, bersyukur dalam kemudahan, dan senantiasa bertawakal kepada-Nya. Aamiin.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store